Tuesday, April 30, 2019

Sejarah Sabong Di Filipina

Sabong mempunyai sejarah panjang di Filipina. Pahlawan nasional José Rizal pada tahun 1896, pernah menyampaikan bahwa rata-rata orang Filipina mengasihi ayam jantannya lebih daripada anak-anaknya sendiri.

Sabong mempunyai sejarah panjang di Filipina Sejarah Sabong di Filipina

Tidak menyerupai yang diperkirakan ternyata langgar ayam tidak diperkenalkan oleh Spanyol. Ketika angkatan maritim Spanyol mendarat di Kepulauan Palawan tak usang sehabis maut Magellan, mereka menemukan para laki-laki pribumi telah membiakkan ayam jantan domestik untuk bertarung, menempatkan mereka di sangkar bersama dan membiarkan mereka mengais makanan kecil.

Ilmuwan sosial menyampaikan sabung ayam terkenal di Filipina sebab itu mencerminkan semangat nasional untuk keringkasan atau hasil yang cepat yaitu sifat ningas cogon (cogon menjadi rumput liar yang memperabukan dengan cepat dan ganas). Bagian yang paling menarik hati ialah uang hadiah. Dengan biaya masuk P200, seorang peternak yang tiba dari kawasan terpencil sehari sanggup mendapat P300,000 di sakunya, semua berkat ayam jantan yang dipercaya telah dipersiapkan dan dilatih dengan tekun selama berbulan-bulan.

Di semua kota di Filipina, baik provinsi, kota-kota, dan hampir semua barangay(sekelas desa), semua terdapat derby langgar ayam dan hack fight. Sabong bahkan telah bermetamorfosis industri P50-Milyar yang melibatkan sekitar 10 juta pemangku kepentingan.

Hobi, olahraga, dan perjudian semuanya digulirkan menjadi satu pada program ini.

Jenis Sabong

Pada dasarnya, Sabong dibagi menjadi 2 jenis yaitu, tipe yang memakai pisau dan yang tanpa pisau. Pisau Sabong langgar ayam di Filipina disebut Tari, sebuah pisau tajam yang berukuran sekitar 2 Inchi dan dipasangkan di kaki ayam yang akan bertanding.

Tipe Tanpa Pisau
Tipe ini tidak memakai pisau. Ini menarik sebab tidak ada ayam yang mati. Biasanya, ini ialah kontes antara dua ayam jantan dimana taruhan ialah opsi. Pria dan anak lelaki Filipina suka menontonnya. Kadang ayam yang diadu ada banyak dalam satu arena dimana ini ialah program langka yang dipakai oleh para pemain sabung ayam untuk bersenang-senang. Itu disebut ‘karambola’ dan sangat menarik untuk di tonton.

Sabong mempunyai sejarah panjang di Filipina Sejarah Sabong di Filipina

Dalam program tanpa taruhan, ayam berkelahi selama pemilik mau, atau saat satu ayam melarikan diri. Tipe tanpa pisau ini juga merupakan cara bagi para pengadu ayam untuk menguji keberanian ayam mereka.

Di sisi lain, ayam yang cepat, besar lengan berkuasa dan berani menjadi binatang peliharaan si pengadu ayam untuk pemeliharaan lebih lanjut. Beberapa kali, sang istri kesal saat suaminya yang memukau lebih memperhatikan ayam daripada dirinya. Namun, beberapa istri lebih menentukan suami-suami mereka yang mencumbu ayam mereka daripada perempuan lain.

Taruhan tipe tanpa pisau ini juga umum di Mindanao pada 60-an dan sebelumnya. Di provinsi Basilan, Sulu, dan Tawi-Tawi di Filipina Selatan, ‘sabongeros’ (penggemar sabung ayam) terdapat ayam yang disebut ‘parawakan’. Ayam ini kebanyakan dimiliki penduduk muslim Filipina 'parawakan' yang mereka dapatkan dari Indonesia atau Malaysia.

Tipe Pisau
Tipe ini tentu saja memakai pisau yang disebut Tari biasanya dipasang di kaki kiri dari ayam yang bertanding.Kadang-kadang pisau juga di pasang di kaki sebelahkanan tetapi bila ada janji dari dua pemilik ayam yang diadu.


Sabong jenis ini ialah yang paling terkenal di seluruh Filpina. Pada hari Minggu, semua arena sabong mengadakan pertandingan ini. Di Metro Manila, program ini diselenggarakan setiap hari. Anda hanya perlu mampir ke setiap arena sabong yang tersebar di kota ini.

Itulah kira-kira Sejarah Sabong di Filipina, tertarik untuk menonton program ini? eksklusif saja ke Filipina!

No comments:

Post a Comment